Perkembangan dunia Islam
dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Kejayaan di Baghdad dan Cordova (abad VII – X)
2. Kemunduran Dunia Islam (abad XI – XVIII)
3. Kebangkitan Dunia Islam (abad XIX)
4. Pelopor Gerakan Kebangkitan Islam
5. Muhammadiyah Periode Awal
Kejayaan Islam di Baghdad
Baghdad
didirikan oleh Al-Manshur ( khalifah Dinasti Abbasiyah ke-2) pada tahun
762 M. Baghdad menjadi pusat peradaban,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Al-Manshur memerintahkan agar buku2 dari
bahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa arab.
Puncak Kejayaan Baghdad
Masa
keemasan Baghdad terjadi pada kepemimpinan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M)
dan anaknya yaitu sultan Al-Ma’mun (813-833 M)
Al-Ma’mun
memiliki Perpustakaan pribadi yang diberi nama Bait Al Hikmah yang
dipenuhi beribu-ribu judul buku.
Di
Baghdad didirikan berbagai akademi, sekolah, rumah sakit dan perguruan tinggi.
Yang terkenal adalah Perguruan Nizhamiyah, didirikan oleh Nizham Al-Mulk
Ilmuwan yang Terkenal
a. Al Farazi :
ahli Ekonomi
b. Ibnu Haitam :
ahli Optik
c.
Al Baituni : ahli Fisika
d. Ar Rozi :
ahli Kimia, Filosofi, Kedokteran
e. Al Mas’ud :
ahli Geografi
f.
Ibnu Sina : ahli Kedokteran,
Filosofi
g. Al Farabi :
ahli Kedokteran, Filosofi
h. Imam Bukhari dan Imam Muslim : ahli Hadits
i.
Imam Malik, Imam
Hanifah, Imam syafi’I, Imam Hambal :
ahli Fiqih
j.
Ibnu Hisyam :
ahli Sejarah
Kejayaan Islam di Cordova
Cordova
terletak di Spanyol, yang ditaklukkan umat Islam pada dinasti Umayyah,
pimpinan Khalifah Al-Walid (705-715 M). Pasukan Islam dipimpin oleh : Tharif
Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad dan Musa Ibn Nushair. Spanyol dikuasai umat Islam
selama 7 (tujuh) aba. Sehingga tidak mengherankan jika saat ini masih kita
jumpai sisa-sisa kejayaan Islam di Spanyol dan negara-negara sekitarnya. Bahkan
warga negaranya pun juga masih ada yang muslim.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan
a. Filsafat, tokohnya : Abu Bakar Muhammad Ibn Al-Sayid (Ibn
Bajjah), lahir di Zaragosa
b. Sains, meliputi bidang kedokteran, matematika, astronomi,
kimia dll.
c.
Fiqih, tokohnya : Ziyad Ibn Abd
Al-Rahman, Yahya Qadhi, Ibn Hazm
d. Kesenian,
e. Bahasa dan Sastra,
f.
Arsitektur,
dibangun berbagai pusat perdagangan, jalan, sarana pertanian. Yang terkenal
adalah : Masjid Cordova
dan Istana Al-Hambra
Kemunduran Dunia Islam (abad XI – XVIII)
Umat
Islam pada masa ini mengalami kemunduran di berbagai bidang. Hal ini karena
sudah meninggalkan ajaran Islam yang murni yang bersumber kepada Al-Qur’an dan
Sunnah.
Ditambah
lagi dengan penyakit “WAHN”, seperti yang telah diisyaratkan Nabi saw, yaitu
penyakit “Cinta Dunia dan Takut Mati”.
Akibat “WAHN”
a. Melemahkan Iman dan semangat Jihad Fii sabilillah.
b. Dakwah Islam berhenti
c.
Ukhuwah Islamiyah
melemah
d. Individualisme dan Hedonisme merajalela
e. Bodoh
f.
Gap antara si
Kaya dan si Miskin melebar
g. Perebutan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.
h. Multi Krisis
·
Krisis Keagamaan
:
Lemah iman dan semangat juang. Hal ini menghasilkan
sikap KULTUS individu berlebihan yang kemudian menjadikan umat bersikap taqlid
buta, mengikuti dengan membabi buta tanpa dasar (hilangnya sikap kritis dan
korektif thdp umara dan ulama) dan pada akhirnya hal ini mengakibatkan semangat
untuk melakukan Ijtihad melemah.
·
Krisis Pendidikan
dan Ilmu Pengetahuan :
Pada masa ini Umat Islam meninggalkan Al-Qur’an dan
Sunnah. Terbelenggu dengan paham agama yang sempit sehingga mengakibatkan ilmu pengetahuan tidak
berkembang.
·
Krisis Sosial
Politik :
Timbul banyak perbedaan paham kemudian menghasilkan
perpecahan diri umat Islam. Perpecahan ini semakin dikeruhkan dengan perebutan
kekuasaan yang mengakibatkan Islam menjadi lemah. Lemahnya Islam ini menjadikan
kerajaan dan Negara Islam dijajah orang Kafir. Pada akhirnya umat Islam
tertindas, miskin dan terbelakang.
Kebangkitan Dunia Islam
Setelah berabad-abad
lamanya dunia Islam terpuruk akibat keduniawian, pada akhirnya Allah
berkehendak untuk kembali membangkitkan agamanya. Dimulai pada abad 12,
ulama-ulama yang masih puritan atas izin Allah berusaha untuk mengembalikan
dunia Islam kepada aslinya sebagai rahmatan
lil ‘alamin.
Perintis Pembaharuan dan Pemurnian Islam :
·
Ibnu Taimiyah
(1263-1328 M) dan
·
Ibnu Qoyyim Al
Jauziyah (1292-1350 M)
Yang berasal dari
Damaskus, Syiria.
Mereka
berpendapat bahwa “Hanya dengan kembali kepada al Qur’an dan Sunnah dalam
segala aspek kehidupan, umat Islam akan memperoleh kejayaan dan tidak akan
tersesat selamanya”.
Dalil
“Telah
aku tinggalkan untuk kamu dua perkara, yang apabila kamu berpegang teguh kepada
kedua-nya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu : Al Qur’an dan Sunnah”
(Al-Hadits)
Ibnu Taimiyah dan Ibnu
Qoyyim menyerukan agar meninggalkan Taqlid, Bid’ah dan Khurofat (TBC).
Kebangkitan Islam di
Saudi Arabia
Dipelopori
oleh Muhammad bin Abdul Wahab
(1703-1787 M)
Pokok-pokok pemikiran :
a. Yang harus disembah hanya Allah SWT. Yang menyembah
selain Allah adalah Musyrik
b. Bernadzar hanya kepada Allah SWT
c.
Sholat Jama’ah
hukumnya WAJIB.
d. Merokok hukumnya HARAM
e. Umat Islam harus hidup sederhana.
Kebangkitan Islam di
Mesir
Muncul gerakan yang
disebut SALAFIYAH / Muhyi Aksaris Salaf.
Gerakan
Salaf bermaksud menggunakan dan menghidupkan lagi cara, sikap, faham, dan
amalan para ulama terdahulu (sahabat Nabi SAW dan Tabi’in yang salih) untuk
menilai murni tidaknya pengamalan agama Islam.
Kebangkitan
dunia Islam di Mesir dipelopori oleh Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh dan
Muhammad Rasyid Ridha.
Jamaludin Al Afghani (1838-1897
M)
Ø memilih perjuangan melalui Politik dan kekuasaan, yang
dianggap efektif u/ menegakkan syariat Islam.
Ø Mendirikan perkumpulan Al-Urwah (ikatan yg kuat)
Ø menerbitkan majalah Al-Urwah Al-wusqa
Muhammad Abduh (1849-1905
M)
Ø
Berjuang melalui
Pendidikan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas pemikiran umat Islam
sehingga menjadi sadar, rasional kemudian mampu melakukan Ijtihad
Ø
Islam akan
bangkit jika umat mau membekali diri dengann semangat berkorban karena Allah
semata
Ø
“Cahaya Islam
ditutupi oleh umat Islam sendiri”
Ø
“Agama sejalan
dengan akal, tiada agama bagi yg tidak menggunakan akal”
Ø
Pemikiran-pemikirannya
dituangkan dalam majalah Al-Urwah Al-Wusto dan Al-Manar. Juga dalam bukunya
“Risalah At-Tauhid”.
Muhammad Rasyid Ridho (1865-1935)
Ø
Beliau memadukan
pemikiran kedua gurunya Jamaludin Al Afghani dan Muhammad Abduh, dilengkapi
dengan konsep Sosial Budaya sehingga kapanpun dan dimanapun Islam bisa menjadi
penentu dan pewarna dalam kehidupan masyarakat.
Ø
KH. Ahmad Dahlan
pernah bertemu dan berdiskusi dengan
beliau tentang permasalahan umat Islam.
No comments:
Post a Comment